KKN-DM UB Dampingi Industri Menjijikkan yang Menjanjikan

    KKN-DM UB Dampingi Industri Menjijikkan yang Menjanjikan
    Tim KKN-DM UB Dampingi Peternak BUdidaya Maggot Ujicoba Mesin Pencacah

    KOTA MALANG - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) – Doktor Mengabdi (DM) UB damping SPKP Wana Jaya Lestari di Desa Sarongan, Banyuwangi kembangkan budidaya maggot. Kegiatan diawali dengan observasi tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari 4 fakultas yakni FTP, FKH, FMIPA dan FP.

    Kegiatan DM diselenggarakan di dua desa yakni Sarongan dan Kandangan, Banyuwangi. Di kedua desa tersebut kegiatan yang diselenggarakan selain observasi diantaranya sosialisasi bimtek (bimbingan teknis), serah terima dan uji coba mesin, pembuatan pakan ternak, pembuatan telur asin, pembuatan biobriket, dan survey IDM, Senin (26/9/2022).

    Budidaya Maggot dapat dipanen tiap hari dengan kapasitas panen 30-40 kg per hari. Harga jual maggot per kilo nya adalah sebesar 5 ribu rupiah. Sehingga jika dihitung, maka peternak maggot dapat memperoleh sekitar Rp 4.500.000 – Rp 6.000.000 per bulannya.

    UB memberikan mesin perajang atau pencacah kompos yang digunakan untuk mencacah bahan-bahan limbah pertanian yang akan digunakan untuk pakan maggot. Bahan-bahan limbah itu seperti, sabut kelapa, batang tanaman buah naga ataupun bahan lainnya. Mesin pencacah digerakkan diesel 8 PK dan memiliki pisau statis dan dinamis pada ruang pencacahan.  Kapasitas mesin tergantung dari produk yang di cacah, dimana untuk sabut kelapa kapasitas yang bisa di capai sekitar 120 kg/jam.

    Selama ini, SPKP kesulitan dalam memperoleh pakan dengan harga yang murah dan ramah lingkungan. Pakan dari kotoran ternak selama ini tidak memberikan nutrisi yang cukup bagi maggot. Maggot hanya mendapatkan 30 persen sisa protein dari makanan yang dimakan ternak. Selain itu, jika menggunakan pakan kotoran akan menimbulkan bau tak sedap pada lingkungan sekitar. Sedangkan jika menggunakan limbah pertanian yang diberikan langsung tanpa dicacah terlebih dahulu, itu akan membuat maggot menjadi basah sehingga maggot dapat memanjat keluar dari tempat pembiakan.

    “Saat ini harga pakan bukan lagi naik, namun sudah ‘berubah drastis’ dari harga normalnya. Sehingga, sudah banyak peternak yang gulung tikar ” ujar Ponidi selaku ketua SPKP. Ia berharap bantuan mesin dari UB bisa menghemat biaya pakan. (tim/siti-rahma)

    kota malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Cerita Mahasiswa UB dalam PMM : Selalu Menanti...

    Artikel Berikutnya

    Sempat Kabur, DPO Asal Kejati Aceh Ditangkap...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Tahap Dua, 2 Tersangka Korupsi PT. Waskita Beton Precast Segera Disidang
    Langkah Kompolnas dan Divisi Humas Polri Bangun Sinergitas Berikan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat
    Perkembangan Terkini atas Pemberitaan Surat Tuntutan Para Terdakwa dalam Perkara Pembunuhan Brigadir J
    Kapolda Jatim Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan Pejabat Polda dan Kapolres Jajaran
    dr. Hj. ST Saenab NB, M.Kes, DPO Korupsi RSUD Daya Kota Makasar Ditangkap Tim Tabur Kejagung

    Tags