SUMBAWA BARAT, - Sumbawa Barat Corruption Watch (SBCW) menyoroti serius soal dugaan aliran dana dari serangkaian aksi sejumlah LSM di Sumbawa Barat dan Jakarta beberapa waktu lalu, yang duga kuat berafiliasi dengan oknum berinisial CK yang menolak operasional Pertambangan Batu Hijau PT Aman Mineral Nusatenggara (AMNT) dengan berbagai tudingan seperti pelanggaran HAM.
Seperti diketahui, gejolak dan beragam aksi mulai marak terjadi sejak 6 bulan lalu diwilayah Kabupaten Sumbawa Barat, tak beberapa lama setelah oknum CK yang tak lain menempati jabatan dalam jajaran top Manajemen PT AMNT dipecat dari perusahaan.
CK disinyalir oleh banyak pihak merupakan otak dari beragam aksi LSM dengan mendanai beragam aksi baik di Sumbawa Barat maupun di Jakarta, bahkan aksi-aksi ini berlanjut secara vulgar mendesak berbagai pihak agar PT AMNT dihentikan operasionalnya di Sumbawa.
"Kinerja Polri khususnya, Polda NTB dalam menyingkap aliran dana yang fantastis diduga di danai oleh oknum CK perlu di usut, sebab publik bertanya tanya, darimana anggaran aksi massif yang selama ini di lakukan sejumlah LSM. Ini penting untuk di usut, jangan sampai gerakan ini hanya untuk kepentingan jaringan mafia-mafia yang tidak suka dengan iklim investasi di Bumi Pariri Lema Bariri, " ungkap, Ketua SBCW B.D. Habibie dalam keterangan persnya, Minggu (25/12).
Habibie juga berpesan agar Polri dalam pengusutan aliran dana yang diduga berafiliasi dengan jaringan mafia tanah harus benar benar memiliki cukup bukti yang kuat.
"Jangan sampai aksi mereka (LSM-red) hanya berkedok kepentingan publik tapi nyatanya hanya kepentingan segelintir orang. Oleh karena itu, Polri harus optimal dalam melakukan pengusutan dan memenuhi cukup bukti LSM berafiliasi dengan oknum berinisial CK, " sarannya.
Baca juga:
Sopper KSB Putuskan Mundur dari LSM Amanat
|
Ditegaskanya, publik bertanya-tanya dari mana sumber anggarannya, "saya rasa sah-sah saja publik menanyakan hal tersebut, apalagi issue terkait ditungganginya oleh oknum yang sedang berkonflik dengan perusahaan sangat menguat dugaan tersebut ditengah-tengah publik, " tambahnya.
Ia menegaskan, SBCW akan tetap memberikan dukungan kepada Polri dalam menjaga kondusifitas daerah serta mendukung Polri menindak tegas oknum oknum yang menghalang halangi investasi di Sumbawa Barat.
"Kinerja intelijen kontra jaringan mafia tanah tetap terus ditingkatkan. Apabila ada cukup bukti, tentu ini akan potensial ada oknum-oknum lain yang terlibat, dan ini mesti di ungkap untuk segera di tindaklanjuti, " pungkasnya.
Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Pulau Sumbawa juga menggelar aksi di Mapolda NTB untuk mengusut tuntas aktor atau oknum yang menyebarkan propaganda negatif yang terjadi di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akhir-akhir ini.
Selain itu, mereka juga meminta Polda NTB mengusut tuntas dugaan aliran dana Propaganda negatif yang dapat menggangu kondusifitas keamanan di Kabupaten Sumbawa Barat.
Bahkan, Aliansi Mahasiswa Pulau Sumbawa Mataram menyebut aksi dalang tersebut diduga berinisial CK. CK juga diduga melakukan Propaganda Negatif ingin mempengaruhi masyarakat Sumbawa Barat dan membuat keruh suasana di masyarakat KSB yang selama ini KSB di kenal sebagai Zero Konflik.
”Saya yakin dan optimis Polri bisa mengusut tuntas siapa yang melakukan Propaganda Negatif tersebut, yang ingin memecah belah dan memengaruhi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat. Tentu Polri memiliki Inteljen yang profesional dilapangan, ” kata Kordinator Aliansi Mahasiswa Pulau Sumbawa Mataram (AMPSM) Satria BK.(SN01)