SURABAYA – Perayaan Dies Natalis Fakultas kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) telah resmi dibuka pada Kamis (18/8/2022) di Aula Sidang A FK UNAIR dan disiarkan langsung melalui Zoom Meeting dan YouTube. Selain dihadiri oleh civitas akademika FK UNAIR, upacara pembukaan tersebut juga turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi, dr Muhammad Miftahussurur Mkes SpPD-KGEH PhD, serta Ikatan Alumni FK UNAIR.
Dr Miftah menyampaikan bahwa dies natalis sebagai bentuk revitalisasi seluruh kekuatan yang ada di universitas atau fakultas. Ia mengatakan, sebaiknya ada kegiatan dies natalis per program studi (prodi). Lebih lanjut, dr Mifta menyebut karena prodi menjadi peran penting terutama dalam proses pemeringkatan.
“Karena kalau dies natalis per angkatan kadang-kadang homogenitasnya sudah cukup tinggi. Tapi prodi ini menjadi peran penting terutama dalam proses pemeringkatan, ” tuturnya.
Alumni Tulang Punggung Universitas
Lebih lanjut, dr MiftaH mengungkapkan bahwa alumni menjadi tulang punggung universitas. Ia juga mengatakan seharusnya ada sebuah upaya revitalisasi alumni untuk sering memberikan masukan dan bekerja sama dengan dekan untuk mengembang fakultas. Dr miftaH juga berharap, adanya perayaan dies natalis dapat menguatkan kolaborasi antara civitas akademika dan alumni.
“Dalam rangka dies natalis ini mari kita melaksanakan atau menguatkan kembali kolaborasi antara dekan, badan pertimbangan fakultas, dan seluruh stakeholder terutama dari alumni FK UNAIR, ” tuturnya.
Suwaspodo Henry Wibowo dr SpAnd(K) MARS saat memberikan sambutan pada Upacara Pembukaan Dies Natalis FK UNAIR KE-109
Kemudian, perwakilan dari Ikatan Alumni FK UNAIR, Suwaspodo Henry Wibowo dr SpAnd(K) MARS dalam sambutannya menyampaikan bahwa perayaan dies natalis sebagai suatu media komunikasi antara alumni dengan FK UNAIR. Dalam perayaan dies natalis, dr Suwaspodo menyebut kolaborasi yang dilakukan alumni dengan FK UNAIR dapat membuat sesuatu yang besar untuk FK UNAIR.
“Kita sendiri dari alumni juga menjadi besar karena kita merasa senasib dan selalu membersamai, ” ungkapnya.
Dr Suwaspodo mengatakan dengan mengumpulkan alumni berdasarkan prodi bukan angkatan merupakan suatu langkah besar. Ia juga berharap dengan begitu dapat mencapai visi misi yang lebih besar lagi. “Dengan dikumpulkan semua prodi, sehingga kita bersama-sama, saling kenal, dan saling membantu apapun yang terjadi, ” tuturnya. (*)
Baca juga:
23 Mahasiswa UB Ikut Program Kampus Mengajar
|
Penulis: Wiji Astutik
Editor: Binti Q. Masruroh