KOTA MALANG - Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Yudhi Prasetiyo mengaskan jika permasalahan stunting di wilayah teritorialnya harus segera mendapat Tindakan dari semua pihak.
Baca juga:
Danrem 082/CPYJ Gelar Apel Luar Biasa
|
Bahkan, sebelumnya Danrem telah menginstruksikan personelnya untuk terus bersinergi melakukan upaya penanggulangan adanya stunting.
“Korem beserta pihak terkait menaruh perhatian penuh dalam penanganan dan penanggulangan stunting. Stunting ini merupakan gangguan
perkembangan anak yang disebabkan oleh kurangnya gizi pada anak, ” ujar Danrem ketika ditemui di Lapangan Makorem usai mencanangkan adanya program Ayo Lawan Stunting, Senyum 1000 Balita.
Angka stunting di Kota Malang sendiri, ungkap Danrem, telah mencapai 36 persen. Bahkan, ia memastikan jika keberadaan stunting di Kota Malang bakal segera menurun.
“Stunting ini bukan permasalahan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan kita. Karena, anak-anak adalah generasi penerus, dan mereka lah masa depan kita, ” tandas Kolonel Yudhi.
Tak tanggung-tanggung, pencanangan program itupun juga diwarnai dengan adanya penimbangan dan pemeriksaan gizi para anak yang dilakukan oleh pihak RS Birawa Bakti.
Ternyata, program yang digagas oleh Danrem itupun mendapat apresiasi dari pihak BKKBN Kota Malang. Kepala BKKBN, Danial Mukti menyebut jika dirinya sangat menaruh perhatian penuh pada persoalan stunting yang terjadi saat ini.
Bukan hanya itu, Danial pun berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pihak terkait, salah satunya Korem 083/Baladhika Jaya beserta jajaran untuk melakukan upaya percepatan penanganan stunting.
“Dengan tujuan, penanganan itu bisa mewujudkan generasi harapan bangsa yang cerdas, sehat dan kuat, ” pungkasnya. (*)