Universitas Brawijaya akan menggelar kuliah hybrid mulai 7 Februari 2022 mendatang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UB) sudah mempersiapkan segala persiapan protokol kesehatan (prokes) salah satunya menyiapkan bilik sehat.
Ketua Satgas Covid-19 FISIP UB, Yusli Effendi mengungkapkan bilik sehat didirikan untuk mengantisipasi adanya sivitas akademika baik dosen, tenaga kependidikan atau mahasiswa yang terindikasi gejala Covid-19.
“Jelang kuliah hybrid ini tentu kami mempersiapkan segala prokes. Salah satunya bilik sehat yang memang diminta pimpinan universitas. Kalau ada yang gejala misal demam maka akan kami karantina dulu di bilik sehat ini, ” jelasnya kepada Humas FISIP UB, Senin (31/1/2022).
Yusli menerangkan terduga yang memiliki gejala Covid-19 ini nantinya akan menunggu di bilik sehat sambil menunggu tim Kesehatan untuk melakukan swab antigen/pcr.
“Selanjutnya jika terkonfirmasi maka akan langsung dikarantina di RS UB. Jadi bilik sehat ini sangat penting untuk karantina sementara agar Covid-19 tak menyebar, ” ungkapnya.
Pria yang juga dosen Hubungan Internasional UB ini menjelaskan FISIP sudah menyiapkan kelengkapan lain untuk sarana prokes jelang kuliah hybrid seperti thermogun, handsanitizer di tiap kelas. Serta imbauan menjaga prokes di tiap sudut gedung.
“Ini wujud ikhtiar kami menjaga prokes agar kuliah hybrid tetap bisa dilaksanakan dan tak menimbulkan klaster baru, ” sambung Yusli.
Di FISIP UB sendiri mulai dipasang pembatas di gazebo yang biasanya digunakan tempat berkumpul mahasiswa agar tidak ditempati. Begitu juga imbauan di depan lift agar antrian tetap menjaga prokes.
Sementara itu, Dekan FISIP UB, Dr Sholih Muadi mengungkapkan kebijakan penutupan beberapa tempat jelang kuliah hybrid dilakukan agar mahasiswa setelah kuliah tidak bergerombol dan diimbau segera pulang.
“Kalau ada acara pun nanti akan dikoordinasikan oleh Satgas dan tentu ada pembatasan jumlah, ” ucapnya.
Lebih lanjut, Sholih Muadi menambahkan akses keluar masuk dosen dan mahasiswa saat kuliah hybrid juga dibedakan agar tidak terjadi penumpukan.
“Di pintu masuk disiapkan cuci tangan. Mahasiswa dan dosen wajib cek suhu. Di tiap ruangan kami siapkan juga handsanitizer, ” sambungnya.
Sementara terkait kesiapan FISIP UB jelang kuliah hybrid, Sholih Muadi menyatakan pihaknya menyiapkan 35 ruang kelas untuk perkuliahan.
“Nantinya kuliah hybrid ini 50 persen di gedung kuliah, 50 persen daring. Di tiap kelas juga disiapkan kamera tracking, laptop di kelas, ipad untuk dosen dan ruangannya harus terbuka agar sirkulasi udara bagus, ” pungkasnya. (aim/hms/FISIP/Jon)